Sabtu, 22 Desember 2018

Kearah Mana Akan dibawa Pendidikan di Indonesia?

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
“Kearah Mana Akan dibawa Pendidikan di Indonesia?”
Dosen Pengampu: Firdaus, M.Pd.I


Disusun Oleh:
Zakiah Ansari NST
                                                             146410099        


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU


Kearah mana akan dibawa Pendidikan di Indonesia?
Pendidikan merupakan hal terpenting untuk  masa depan, pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk sebuah perubahan dan pembangunan ke arah perkembangan yang maju. Tuntutan zaman lah yang membuat sebuah pendidikan harus lebih berkembang. Pendidikan yang membuat negara lebih berkembang, karena dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan semua tidak akan sesuai dengan keinginan manusia pada hakikatnya untuk lebih maju dan berkembang.
Pada dasarnya pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik dituntut untuk dapat menigkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Pendidikan di Indonesia barada dalam sebuah dilema antara tujuan menciptakan hasil didik yang cerdas secara emosional dan spritual dengan menjunjung tinggi nila-nilai kejujuran dan nilai-nilai pancasila. Di satu sisi dengan pendidikan yang hanya menghasilkan peserta didik yang hanya pintar secara intelektual tetapi miskin akhlak dan moral, membangga-banggakan nilai yang di dapat dari cara yang kurang terpuji seperti menyontek ketika ulangan, dengan tanpa malu dan merasa berdosa memberikan contekan terhadap siswa ketika Ujian Nasional.
Tujuan pendidikan di Indonesia adalah dalam rangka menciptakan anak bangsa yang berkualitas, berjiwa pancasila yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual dengan menjujung tinggi nilai-nilai kejujuran yang merupakan nilai-nilai pancasila. Yang lebih memprihatinkan ketika melihat kondisi siswa dimana ucapan salam kepada guru diganti dengan kata ‘halo’, saling tegur sapa antara siswa sudah menipis. Budaya menghormati guru dan menyayangi sesama teman sudah memudar dan yang lebih menonjol justru tawuran, ketidakharmonisan antar satu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya. Mencontek menjadi tradisi sehingga dalam paradigma siswa sudah tidak memperdulikan lahi nilai-nilai moral, dan yang menjadi orientasi adalah nilai dalam bentuk angka bukan ilmu pengetahuan yang berkah, apalagi iman dan takwa.
Apa gunanya pendidikan karatkter di ajarkan di sekolah kalau kita tidak bisa menghasilkan iklim sekolah yang berkarakter?. Pendidikan adalah alat bukan tujuan, artinya bahwa pendidikan hanya merupakan proses dalam menciptakan inan yang ulul albab dan rahmatan lil alamin. Begitu juga nilai hanyalah merupakan simbol dan yang terpenting adalah nilai kejujuran. Ilmu pengetahuan yang dijiwai oleh semangat keimanan dan ketakwaan sehingga menghasilkan peserta didik yang bisa diandalkan sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Tidak hanya pintar tetapi juga cerdas, tidak hanya kaya dengan nilai-nilai kesopanan, kejujuran serta keimanan dan ketakwaan.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih memaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekola/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atau model yang lebuh luas. Hasilnya setelah Komite  Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang banyak.
Namun pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan. Karena yang dipilh menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang terdekat dengan Kepala Sekolah. Nepotisme terjadi tanpa memikirkan nasib sesungguhnya anak bangsa yang ingin maju dan berkembang.
Jadi bagaimanakah pendidikan yang harus diterapkan di Indoensia? Masih banyak masalah pendidikan yang lain yang harus di benahi oleh pemerintah. Perhatian pemerintah masih sangat minin. Gambaran ini tercermin dari beragamnya maslah pendidikan yang makn rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal. Bahkan aturan UU Penddikan kacau.
Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negara kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat Nasional, Propinsi, maupun Kota dan Kabupaten. Penyelesain masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisa-pisah, tetapi harus ditempuh dengan langkah atau tindakan yang sifatanya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya emperhatikan kepada kenaikan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia  dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar