Sabtu, 21 Mei 2016

SUPERVISI

A.   PENGERTIAN,FUNGSI DAN PERAN SUPERVISI

1.      Pengertian supervisi Pendidikan

Sebelum supervisi didefinisikan terlebih dahulu dikenal dengan beberapa istilah yang kegiatannya mirip dengan supervisi yaitu inspeksi,penilikan,pengawasan,moniotoring,dan penilaian atau evaluasi.
Inspeksi berasal dari bahasa Belanda inspektie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan inspection.Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu pengawasan.Pelaku yang menjalankan pengawasan disebut dengan inspektur.Inspektur pendidikan bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan sekolah,mulai dari keberhasilan sekolah,masalah ketatausahaan,masalah kemuridan atau kesiswaan,keuangan dan sebagainya yang berkaitan dengan proses yang berjalan di sebuah sekolah termasuk kegiatan belajar mengajar.

 Selanjutnya dalam supervisi dikenal istilah penilikan dan pengawasan.Penilikan dan pengawasan mempunyai pengertian suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan itu semata-mata,tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik untuk dikembangkan lebih lanjut sedangkan hal-hal yang kurang baik dicatat dan disampaikan kepada pihak sekolah untuk diperhatikan atau diperbaiki.

Dilihat kegiataanya istilah Penilik dan Pemgawas memiliki pengertian yang sama,oleh karena itu sering dipertukarkan ( interchangable).
Dalam PP No.38 Tahun 1992 Pasal 20kedua istilah tersebut memiliki tugas masing-masing yaitu:
-          Pengawas yang dipakai untuk menunjukkan tugasya pada jalur  pendidkan sekolah;sedangkan
-          Penilik yang dipakai untuk menunjukkan tugasya pada jalur  pendidkan luar sekolah.
Monitoring adalah kegiatan pengumpulan data tentang suatu kegiatan sebagai bahan untuk melaksanakan penilaian.Seorang monitoring hanya bertugas untuk mengumpulkan data tanpa membandingkan data tersebut dengan kriteria tertentu.




            Kegiatan penilaian yang juga disebut evaluasi merupakan suatu proses membandingkan keadaan kuantitatif atau kualitatif suatu objek dengan kriteria tertentu untuk yang sudah ditetapkan sebelumnya.Evaluasi tersebut dilaksanakan untuk melihat apakah suatu  kegiatan telah mengikuti  proses yang ditetapkan serta mencapai hasil  yang diinginkan.Penilain denagan membandingkan antara apa yang dicapai dengan apa yang ditargetkan disebut penilaian keefektifan;sedangkan penilaian dengan membandingkan antara apa yang dicapai dengan berapa banyak sumber yang dikorbankan untuk itu disebut penilaian tentang efisiensi.
Apabila inspeksi,penilikan atau pengawasan,monitoring,serta penilaian masih dalam tahapan usaha mengetahui status suatu komponen atau kegiatan sistem serta memahami kekurangan dan atau kekuatannya,maka supervisi telah mengandung pengertian tindakan.Pengertiaan supervisi mencakup arti yang terkandung dalam istilah-istilah tersebut.Supervisi juga mengandung arti yang lebih luas,yaitu bantuan dan perbaikan.

Beberapa definisi supervisi,antara lain sebagai berikut:
1.      Daresh ( 1989 ),mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan orgamisasi.
2.      Wiles ( 1955 ),mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pembangunan situasi belajar mengajar.
3.      Lucio dan Mc Neil ( 1978 ),mendefinisikan tugas supervisi sebagai berikut:
a.       Tugas perencanaan,yaitu menetapkan kebijaksanaan dan program.
b.      Tugas administrasi,pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha mencari perbaikankualitas pengajaran.
c.       Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum,yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan,membuat penuntun mengajar bagi guru,dan memilih isi pengalaman belajar.
d.      Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru.
e.       Melaksanakan penelitian.
4.      Sergiovanni dan Starratt ( 1979 ,berpendapat bahwa tugas utama supervisi adalah perbaikan situasi pengajaran.
Dari berbagai definisi tersebut disimpulkan pengertian supervisi yaitu semua usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki cara mengajar.


Kegiatan supervisi bertujuan untuk memperbaki proses dan hasil belajar mengajar.Kegiatan utamanya adalah membantu guru,tetapi dalam konteksnya yang luas menyangkut komponen sekolah yang lain.Sasaran supervisi dibedakan menjadi dua,yaitu berhubungan langsung dengan pengajaran dan berhubungan dengan pendukung pengajaran.Pada tahun 1992,Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN),menyarankan agar supervisi dibedakan menjadi supervisi satuan pendidikan dan supervisi bidang studi.
Supervisi satuan pendidikan adalah fungsi langsung dari manajemen pendidikan,sedangkan supervisi bidang Studi secara khusus terfokus kepada proses belajar mengajar..
Supervisi pengajaran berbeda dengan administrasi pendidikan.Administrasi pendidikan merupakan proses dan bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan.Administrasi pendidikan menyangkut semua aspek kerja sama baik aspek manusia maupaun aspek non-manusia.Dengan demikian supervisi pendidikan juga merupakan bagian dari kegiatan administrasi pendidikan.


2.      Fungsi dan Peran Supervisi

Tidak semua orang dapat melakukan supervisi pengajaran,tetapi orang yang bertugas melakukan supervisi tersebut adalah orang yang memiliki keahlian khusus.Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa supervisi pengajaran merupakan pekerjaan profesional yang menuntut persyaratan sebagaimana layaknya pekerjaan profesional yang lain.Dalam PP No.38 Tahun 1992 telah terlihat arah profesionalisasi.Pasal 20 Ayat (3) peraturan tersebut mengatakan bahwa untuk menjadi pengawas perlu adanya pendidikan khusus.
 Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran.Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.Dengan demikian,ciri utama supervisi pendidikan adalah perubahan,dalam artian peningkatan ke arah efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar secara terus menerus.

Program-program supervisi hendaknya memberikan rangsangan terhadap terjadinya perubahan dalam kegiatan pengajaran.Perubahan-perubahan ini dapat dilakukan antara lain melalui berbagai usaha inovasi dalam pengembangan kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru.Ada dua jenis sipervisi dilihat dari peranannya dalam perubahan itu,yaitu:
1)      Supervisi traktif,artinya supervisi yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas.Misalnya,kegiatan ruti seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan-kesulitan kecil;memberikan informasi tentang prosedur dan memberikan arahan dalam Prosedur Standar Operasi ( PSO ) dalam suatu kegiatan.
2)      Supervisi dinamik,yaitu supervisi yang diarahkan untuk mengubah lebih intensif praktek-praktek pengajaran tertentu.


B.    PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Dalam usaha mempertimggi efisiensi dan efektifitas proses pelaksanaan supervisi pendidikan,kegiatan supervisi tersebut perlu dilandasi ole hal-hal sebagai berikut:
a)      Kegiatan supervisi pendidikan harus dilandaskan atas filsafat Pancasila.
b)      Pemecahan masalah supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan ilmiah dan dilakukan secara kreatif.
c)      Keberhasilan supervisi harus dinilai dari sejauh mana kegiatan tersebut menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar-mengajar.
d)      Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajran.
e)      Supervisi bertujuan untuk mengembangkn keadaan yang favorable untuk terjadinya proses belajar-mengajar yang efektif.
Tugas seorang supervisor (Haaris,1975) adalah membantu guru dalam hal:
a)      Pengembangan kurikulum
b)      Pengorganisasian pengjaran
c)      Pemenuhan fasilitas sesuai dengan rancangan proses belajar-mengajar
d)      Perencanaan dan perolehan bahan pengajaran sesuai dengan rancangan kurikulum
e)      Perencanaan dn implementasi dalam meningkatkan pengalaman belajar dan unjuk kerja guru dalam melaksanakan pengajaran
f)       Pelaksanaan orientasi tentang suatu tugas atau cara baru dalam proses belajar-mengajar
g)      Pengkoordinasian antara kegiatan belajar-mengajar dengan kegiatan layanan lain yang diberikan sekolah atau lembaga pendidikan kepada siswa
h)      Pengembangan hubungan dengan masyarakat dengan mengusahakan lalu lintas iformasi yang bebas tentang hal yang berhubungn tentang kegiatan pengajaran
i)        Pelaksanaan evaluasi pengajaran,terutama dalam pendidikan,pembuatan instrumen, pengorganisasian dan penetpan prosedur untuk pengumpulan data,analisis dan interprestasi hasil pengumpulan data serta pembutan keputusan untuk perbaikan proses pengajaran.




C.   TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Ada empat pendekatan dalam supervisi.Pendekatan itu antara lain adalah pendekatan humanistik,pendekatan kompetensi,pendekatan klinis dan pendekatan profesional.

1.      Pendekatan Humanistik

Pendekatan Humanistik adalah salah satu pedekatan yang serigkali dipakai dalam melaksanakan supervisi.Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak dapat diperlakukan sebagai alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas mengajar.Tugas supervisor adalah membimbing sehingga makin lama uru dapat berdiri sendiri dan berkembang dalam jabatannya denga usaha sendiri.Supervisor percaya bahwa guru mampu melakukan analisis dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam tugasnya sebagai pengajar.Supervisor hanya berfungsi sebagai fasilitator denga menggunakan stuktur formal sesedikit mungkin.
Teknik supervisi yang digunakan oleh para supervisor yang menggunakan pendekatan humanistik tidak mempunyai format yang standar,tetapi tergantung kepada kebutuhan guru.
            Ada lima tahapan supervisi antara lain sebagai berikut:
a.       Pembicaraan Awal.
b.      Observasi.
c.       Analisis dan interprestasi.
d.      Pembicaraan akhir.
e.       Laporan.

2.      Pendekatan Kompetensi

Pendekatan ini memiliki makna bahwa guru harus memiliki kompetensi tertentu untukdalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.Guru yang tidak memiliki kompetensi dianggap tidak produktif.Pada kasus ini,supervisor bertugas  untuk menciptkan lingkungan yang terstruktur sehingga secara bertahap guru dapat menguasai kompetensi yang dituntut dalam mengajar. Situasi yang terstruktur antara lain sebagai berikut:
a.       Definisi tentang tujuan kegiatan supervisi yang dilaksanakan untuk setiap kegiatan.
b.      Penilain kemampuan mula guru dengan segala pirantinya.
c.       Program supervisi yang dilaksanakan dengan segala rencana terinci tentang pelaksanaannya.
d.      Monitoring kemajuan dan penilaian untuk mengetahui apakah program itu berhasil atau tidak.

Teknik supervisi yang menggunakan pendekatan kompetensi adalah sebagai berikut:
a.       Menetapkan kriteria unjuk kerja yang dikehendaki.
b.      Menetapkan target unjuk kerja.
c.       Menentukan aktivitas unjuk kerja.
d.      Memonitor kegiatan untuk mengetahui unjuk kerja.
e.       Melakukan penilaian terhadap hasil monitoring.
f.       Pembicaraan akhir.

Instrumen supervisi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah format-format yang berisi:
a.       Tujuan supervisi
b.      Target yang akan dicapai
c.       Tugas supervisor dan guru untuk memperbaiki unjuk kerja guru
d.      Kriteria pencapaian target
e.       Pengumpulan data monitoring
f.       Evaluasi dan tindak lanjut.
Analisis dilakukan secara bersama-sama (kolaboratif) antara supervisor dan guru sehingga dicapai kesepakatan tentang status kompetensi guru setelah supervisi.Kesepakatan ini dilakukan melalui pembicaraan akhir.

3.      Pendekatan Klinis

Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa proses belajar guru untuk berkembang dalam jabatannya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dilakukan guru itu.
Supervisi klinis adalah suatu proses tatap muka antara supervisor dengan guru yang membicarakan hal mengajar dan yang ada hubungannya dengan  itu.
Menurut Goldhammer,Anderson,dan Krajewski (1980) ada sembilan karakteristik supervisi Klinis,yaitu :
a.       Merupakan teknilogi dalam memperbaiki pengajaran.
b.      Merupakan intervensi secara sengaja ke dalam proses pengajaran
c.       Berorientasdi kepada tujuan,mengombinasikan tujun sekolah,dan mengembangkan kebutuhan pribadi.
d.      Mengandung pengertian hubungan kerja antara guru dan supervisor
e.       Memerlukan saling kepercayaan yang dicerminkan dalam pengertian,dukungan,dan komitmen untuk berkembang
f.       Suatu usaha yang sistematik,namun memerlukan keluwesan dan perubahan metodologi yang terus-menerus
g.       Menciptakan ketegangan yang kreatif untuk menjembatani kesenjangan antara keadaan real dan ideal
h.      Mengasumsikan bahwa supervisor mengetahui lebih banyak dibandingkan dengan guru
i.        Memerlukan latihan untuk supervisor.
Sasaran supervisi klinis adalah perbaikan pengajaran dan bukan perbaikan kepribadian guru.untuk itu supervisor diharapkan untuk mengajarkan berbagai keterampilan kepada guru yang meliputi antara lain:
a.       Ketermpilan mengamati dan memahami (mempersepsi) proses pengajaran secara analitis
b.      Keterampilan menganalisis proses pengajaran secara rasional berdasarkan bukti-bukti pengamatan yang jelas dan tepat
c.       Keterampilan dalam pembaruan kurikulum,pelaksanaan serta pencobaannya
d.      Keterampilan dalam mengajar.

Sasaran supervisi klinis seringkali dipusatkan pada:
a.       Kesadaran dan kepercayaan diridalam melaksanakan tugas mengajar
b.      Keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam mengajar (grneric skills) yang meliputi:
1)      Keterampilan dalam menggunakan variasi dala mengajar dan menggunakan stimulasi
2)      Keterampilan melibatkan siswa dalam proses belajar
3)      Keterampilan dalam mengelola kelas dan disiplin kelas
Ada lima langkah dalam melaksanakan supervisi klinis,yaitu:
a.       Pembicaraan pra-observasi
b.      Melaksanakan observasi
c.       Melakuksn analisis dan menentukan strategi
d.      Melakuksn pembicaraan tentang hasil supervisi
e.       Melakukan analisis setelah pembicaraan.

4.      Pendekatan Profesional

Kata profesional menunjuk pada fungsi utama guru yang melaksanakan pengajaran secara profesional.Asumsi dasarpendekatan in adalah bahwa karena tugas utama guru adalahmengajar makasasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal-hal tugas mengajar itu,dan bukan tugas guru yang sifatnya administratif.
Teknik-teknik supervisi profesional antara lain sebagai berikut:
1)      Penataran yang diberikan kepada guru harus diberikan bersama dengan kepala sekolah dan pengawas.isi penataran bersama ini antara lain sebagai berikut:
a)      Metode umum tentang pemanfaatan waktu belajar,perbedaan individual siswa,belajar aktif,belajar berkelompok,teknik bertanya dan umpan balik
b)      Metode khusus IPA,Matematika,IPS dan Bahasa
c)      Pengalaman lapangan bagi petatardalam menerapkan metode umum dan metode khusus
d)      Pembinaan profesional
2)      Penggugusan merupakan teknik pembinaan di dalam masing-masing sekolah maupan di dalam kelompok sekolah yang berdekatanpenggugusan ini merupakn kelanjutan dari sistem penataran
3)      KKG,KKKS,KKPS, dan PKG, dipergunakan sebagai wadah pengorganisasian dan pembinaan guru,kepala sekolah,dan pengawas sekelompok untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas pengajaran.
Supervisi profesional ini tidak jauh berbeda dengan bentuk supervisi lainnya.Jika dalam supervisi yang lain guru mendapat pembinaan dari pihak atasan,maka dalam pendekatan ini gurumendapat bimbingan dari sejawatnya.Melalui penggugusan ada langkah-langkah dalam kegiatan pembinaan sebagai berikut:

1)      Tahap Pertemuan.
2)      Tahap Pengajuan masalah
3)      Tahap Pembahasan
4)      Tahap Implementasi
5)      Tahap Pengumpulan Balikan
Untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut guru melengkapi dirinya dengan instrumen berupa angket untuk siswa,check list untuk mengamati perilaku dan keberhasilan siswa,serta catatan-catatan singkat untuk permasalahan,alternatif pemecahan,dan umpan balik

D.     PERANAN GURU DALAM  SUPERVISI
Seperti yang telah kita ketahui bahwa supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas profesional mengajarnya.Dengan demikian pengaruh guru terhadap sukses dan tidaknya program supervisi ini sangat besar.Guru hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang masalah yang dihadapi dalam mengajar,guru harus mengatakan dengan jujur tentang masalah yang dihadapinya sehingga dapat dicari cara pemecahan yang tepat.Sasaran utama dalam supervisi adalah guru.
Fase evaluasi program supervisi merupakan kesempatan yang baik bagi guru untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai dan kekurangan apa yang masi diperbaiki.Supervisor dapat memberikan saran saran secara terbuka tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam penilaian,dan guru harus bersifat terbuka untuk menerimanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar