A. PENGERTIAN,FUNGSI DAN PERAN SUPERVISI
1. Pengertian supervisi Pendidikan
Sebelum supervisi
didefinisikan terlebih dahulu dikenal dengan beberapa istilah yang kegiatannya
mirip dengan supervisi yaitu inspeksi,penilikan,pengawasan,moniotoring,dan
penilaian atau evaluasi.
Inspeksi berasal dari
bahasa Belanda inspektie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
inspection.Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu pengawasan.Pelaku
yang menjalankan pengawasan disebut dengan inspektur.Inspektur pendidikan
bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan sekolah,mulai dari
keberhasilan sekolah,masalah ketatausahaan,masalah kemuridan atau
kesiswaan,keuangan dan sebagainya yang berkaitan dengan proses yang berjalan di
sebuah sekolah termasuk kegiatan belajar mengajar.
Selanjutnya dalam supervisi dikenal istilah
penilikan dan pengawasan.Penilikan dan pengawasan mempunyai pengertian suatu
kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan itu
semata-mata,tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik untuk dikembangkan
lebih lanjut sedangkan hal-hal yang kurang baik dicatat dan disampaikan kepada
pihak sekolah untuk diperhatikan atau diperbaiki.
Dilihat kegiataanya
istilah Penilik dan Pemgawas memiliki pengertian yang sama,oleh karena itu
sering dipertukarkan ( interchangable).
Dalam PP No.38 Tahun
1992 Pasal 20kedua istilah tersebut memiliki tugas masing-masing yaitu:
- Pengawas yang dipakai untuk
menunjukkan tugasya pada jalur pendidkan
sekolah;sedangkan
- Penilik yang dipakai untuk
menunjukkan tugasya pada jalur pendidkan
luar sekolah.
Monitoring adalah
kegiatan pengumpulan data tentang suatu kegiatan sebagai bahan untuk
melaksanakan penilaian.Seorang monitoring hanya bertugas untuk mengumpulkan
data tanpa membandingkan data tersebut dengan kriteria tertentu.
Kegiatan penilaian yang juga
disebut evaluasi merupakan suatu proses membandingkan keadaan kuantitatif atau
kualitatif suatu objek dengan kriteria tertentu untuk yang sudah ditetapkan
sebelumnya.Evaluasi tersebut dilaksanakan untuk melihat apakah suatu kegiatan telah mengikuti proses yang ditetapkan serta mencapai hasil yang diinginkan.Penilain denagan
membandingkan antara apa yang dicapai dengan apa yang ditargetkan disebut
penilaian keefektifan;sedangkan penilaian dengan membandingkan antara apa yang
dicapai dengan berapa banyak sumber yang dikorbankan untuk itu disebut
penilaian tentang efisiensi.
Apabila
inspeksi,penilikan atau pengawasan,monitoring,serta penilaian masih dalam
tahapan usaha mengetahui status suatu komponen atau kegiatan sistem serta
memahami kekurangan dan atau kekuatannya,maka supervisi telah mengandung
pengertian tindakan.Pengertiaan supervisi mencakup arti yang terkandung dalam
istilah-istilah tersebut.Supervisi juga mengandung arti yang lebih luas,yaitu
bantuan dan perbaikan.
Beberapa definisi
supervisi,antara lain sebagai berikut:
1. Daresh ( 1989 ),mendefinisikan supervisi
sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
orgamisasi.
2. Wiles ( 1955 ),mendefinisikannya sebagai
bantuan dalam pembangunan situasi belajar mengajar.
3. Lucio dan Mc Neil ( 1978 ),mendefinisikan
tugas supervisi sebagai berikut:
a. Tugas perencanaan,yaitu menetapkan
kebijaksanaan dan program.
b. Tugas administrasi,pengambilan keputusan
serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam
usaha mencari perbaikankualitas pengajaran.
c. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan
kurikulum,yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan,membuat penuntun mengajar bagi
guru,dan memilih isi pengalaman belajar.
d. Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk
guru-guru.
e. Melaksanakan penelitian.
4. Sergiovanni dan Starratt ( 1979
,berpendapat bahwa tugas utama supervisi adalah perbaikan situasi pengajaran.
Dari berbagai definisi
tersebut disimpulkan pengertian supervisi yaitu semua usaha yang dilakukan oleh
supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki cara
mengajar.
Kegiatan supervisi
bertujuan untuk memperbaki proses dan hasil belajar mengajar.Kegiatan utamanya
adalah membantu guru,tetapi dalam konteksnya yang luas menyangkut komponen
sekolah yang lain.Sasaran supervisi dibedakan menjadi dua,yaitu berhubungan
langsung dengan pengajaran dan berhubungan dengan pendukung pengajaran.Pada
tahun 1992,Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia
(HISAPIN),menyarankan agar supervisi dibedakan menjadi supervisi satuan
pendidikan dan supervisi bidang studi.
Supervisi satuan
pendidikan adalah fungsi langsung dari manajemen pendidikan,sedangkan supervisi
bidang Studi secara khusus terfokus kepada proses belajar mengajar..
Supervisi pengajaran
berbeda dengan administrasi pendidikan.Administrasi pendidikan merupakan proses
dan bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
pendidikan.Administrasi pendidikan menyangkut semua aspek kerja sama baik aspek
manusia maupaun aspek non-manusia.Dengan demikian supervisi pendidikan juga
merupakan bagian dari kegiatan administrasi pendidikan.
2. Fungsi dan Peran Supervisi
Tidak semua orang dapat
melakukan supervisi pengajaran,tetapi orang yang bertugas melakukan supervisi
tersebut adalah orang yang memiliki keahlian khusus.Oleh karena itu,dapat dikatakan
bahwa supervisi pengajaran merupakan pekerjaan profesional yang menuntut
persyaratan sebagaimana layaknya pekerjaan profesional yang lain.Dalam PP No.38
Tahun 1992 telah terlihat arah profesionalisasi.Pasal 20 Ayat (3) peraturan
tersebut mengatakan bahwa untuk menjadi pengawas perlu adanya pendidikan
khusus.
Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui
berbagai proses pemecahan masalah pengajaran.Tujuannya adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.Dengan
demikian,ciri utama supervisi pendidikan adalah perubahan,dalam artian
peningkatan ke arah efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar secara
terus menerus.
Program-program
supervisi hendaknya memberikan rangsangan terhadap terjadinya perubahan dalam
kegiatan pengajaran.Perubahan-perubahan ini dapat dilakukan antara lain melalui
berbagai usaha inovasi dalam pengembangan kurikulum serta kegiatan pendidikan
dan pelatihan dalam jabatan untuk guru.Ada dua jenis sipervisi dilihat dari
peranannya dalam perubahan itu,yaitu:
1) Supervisi traktif,artinya supervisi yang
hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena menjaga
kontinuitas.Misalnya,kegiatan ruti seperti pertemuan rutin dengan guru-guru
untuk membicarakan kesulitan-kesulitan kecil;memberikan informasi tentang
prosedur dan memberikan arahan dalam Prosedur Standar Operasi ( PSO ) dalam
suatu kegiatan.
2) Supervisi dinamik,yaitu supervisi yang
diarahkan untuk mengubah lebih intensif praktek-praktek pengajaran tertentu.
B. PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Dalam usaha
mempertimggi efisiensi dan efektifitas proses pelaksanaan supervisi
pendidikan,kegiatan supervisi tersebut perlu dilandasi ole hal-hal sebagai
berikut:
a) Kegiatan supervisi pendidikan harus
dilandaskan atas filsafat Pancasila.
b) Pemecahan masalah supervisi harus
dilandaskan kepada pendekatan ilmiah dan dilakukan secara kreatif.
c) Keberhasilan supervisi harus dinilai dari
sejauh mana kegiatan tersebut menunjang prestasi belajar siswa dalam proses
belajar-mengajar.
d) Supervisi harus dapat menjamin
kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajran.
e) Supervisi bertujuan untuk mengembangkn
keadaan yang favorable untuk terjadinya proses belajar-mengajar yang efektif.
Tugas seorang
supervisor (Haaris,1975) adalah membantu guru dalam hal:
a) Pengembangan kurikulum
b) Pengorganisasian pengjaran
c) Pemenuhan fasilitas sesuai dengan
rancangan proses belajar-mengajar
d) Perencanaan dan perolehan bahan
pengajaran sesuai dengan rancangan kurikulum
e) Perencanaan dn implementasi dalam meningkatkan
pengalaman belajar dan unjuk kerja guru dalam melaksanakan pengajaran
f) Pelaksanaan orientasi tentang suatu
tugas atau cara baru dalam proses belajar-mengajar
g) Pengkoordinasian antara kegiatan belajar-mengajar
dengan kegiatan layanan lain yang diberikan sekolah atau lembaga pendidikan
kepada siswa
h) Pengembangan hubungan dengan masyarakat
dengan mengusahakan lalu lintas iformasi yang bebas tentang hal yang berhubungn
tentang kegiatan pengajaran
i) Pelaksanaan evaluasi
pengajaran,terutama dalam pendidikan,pembuatan instrumen, pengorganisasian dan
penetpan prosedur untuk pengumpulan data,analisis dan interprestasi hasil
pengumpulan data serta pembutan keputusan untuk perbaikan proses pengajaran.
C. TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Ada empat pendekatan
dalam supervisi.Pendekatan itu antara lain adalah pendekatan
humanistik,pendekatan kompetensi,pendekatan klinis dan pendekatan profesional.
1. Pendekatan Humanistik
Pendekatan Humanistik
adalah salah satu pedekatan yang serigkali dipakai dalam melaksanakan
supervisi.Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak dapat
diperlakukan sebagai alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas
mengajar.Tugas supervisor adalah membimbing sehingga makin lama uru dapat
berdiri sendiri dan berkembang dalam jabatannya denga usaha sendiri.Supervisor
percaya bahwa guru mampu melakukan analisis dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam tugasnya sebagai pengajar.Supervisor hanya berfungsi sebagai
fasilitator denga menggunakan stuktur formal sesedikit mungkin.
Teknik supervisi yang
digunakan oleh para supervisor yang menggunakan pendekatan humanistik tidak
mempunyai format yang standar,tetapi tergantung kepada kebutuhan guru.
Ada lima tahapan supervisi antara lain
sebagai berikut:
a. Pembicaraan Awal.
b. Observasi.
c. Analisis dan interprestasi.
d. Pembicaraan akhir.
e. Laporan.
2. Pendekatan Kompetensi
Pendekatan ini memiliki
makna bahwa guru harus memiliki kompetensi tertentu untukdalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru.Guru yang tidak memiliki kompetensi dianggap tidak
produktif.Pada kasus ini,supervisor bertugas
untuk menciptkan lingkungan yang terstruktur sehingga secara bertahap
guru dapat menguasai kompetensi yang dituntut dalam mengajar. Situasi yang
terstruktur antara lain sebagai berikut:
a. Definisi tentang tujuan kegiatan
supervisi yang dilaksanakan untuk setiap kegiatan.
b. Penilain kemampuan mula guru dengan
segala pirantinya.
c. Program supervisi yang dilaksanakan
dengan segala rencana terinci tentang pelaksanaannya.
d. Monitoring kemajuan dan penilaian untuk
mengetahui apakah program itu berhasil atau tidak.
Teknik supervisi yang
menggunakan pendekatan kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan kriteria unjuk kerja yang
dikehendaki.
b. Menetapkan target unjuk kerja.
c. Menentukan aktivitas unjuk kerja.
d. Memonitor kegiatan untuk mengetahui unjuk
kerja.
e. Melakukan penilaian terhadap hasil
monitoring.
f. Pembicaraan akhir.
Instrumen supervisi
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah format-format yang berisi:
a. Tujuan supervisi
b. Target yang akan dicapai
c. Tugas supervisor dan guru untuk memperbaiki
unjuk kerja guru
d. Kriteria pencapaian target
e. Pengumpulan data monitoring
f. Evaluasi dan tindak lanjut.
Analisis dilakukan
secara bersama-sama (kolaboratif) antara supervisor dan guru sehingga dicapai
kesepakatan tentang status kompetensi guru setelah supervisi.Kesepakatan ini
dilakukan melalui pembicaraan akhir.
3. Pendekatan Klinis
Asumsi dasar pendekatan
ini adalah bahwa proses belajar guru untuk berkembang dalam jabatannya tidak
dapat dipisahkan dari proses belajar yang dilakukan guru itu.
Supervisi klinis adalah
suatu proses tatap muka antara supervisor dengan guru yang membicarakan hal
mengajar dan yang ada hubungannya dengan
itu.
Menurut
Goldhammer,Anderson,dan Krajewski (1980) ada sembilan karakteristik supervisi
Klinis,yaitu :
a. Merupakan teknilogi dalam memperbaiki
pengajaran.
b. Merupakan intervensi secara sengaja ke
dalam proses pengajaran
c. Berorientasdi kepada
tujuan,mengombinasikan tujun sekolah,dan mengembangkan kebutuhan pribadi.
d. Mengandung pengertian hubungan kerja antara
guru dan supervisor
e. Memerlukan saling kepercayaan yang
dicerminkan dalam pengertian,dukungan,dan komitmen untuk berkembang
f. Suatu usaha yang sistematik,namun
memerlukan keluwesan dan perubahan metodologi yang terus-menerus
g. Menciptakan ketegangan yang kreatif
untuk menjembatani kesenjangan antara keadaan real dan ideal
h. Mengasumsikan bahwa supervisor mengetahui
lebih banyak dibandingkan dengan guru
i. Memerlukan latihan untuk supervisor.
Sasaran supervisi
klinis adalah perbaikan pengajaran dan bukan perbaikan kepribadian guru.untuk
itu supervisor diharapkan untuk mengajarkan berbagai keterampilan kepada guru
yang meliputi antara lain:
a. Ketermpilan mengamati dan memahami
(mempersepsi) proses pengajaran secara analitis
b. Keterampilan menganalisis proses
pengajaran secara rasional berdasarkan bukti-bukti pengamatan yang jelas dan
tepat
c. Keterampilan dalam pembaruan
kurikulum,pelaksanaan serta pencobaannya
d. Keterampilan dalam mengajar.
Sasaran supervisi
klinis seringkali dipusatkan pada:
a. Kesadaran dan kepercayaan diridalam
melaksanakan tugas mengajar
b. Keterampilan-keterampilan dasar yang
diperlukan dalam mengajar (grneric skills) yang meliputi:
1) Keterampilan dalam menggunakan variasi
dala mengajar dan menggunakan stimulasi
2) Keterampilan melibatkan siswa dalam
proses belajar
3) Keterampilan dalam mengelola kelas dan
disiplin kelas
Ada lima langkah dalam
melaksanakan supervisi klinis,yaitu:
a. Pembicaraan pra-observasi
b. Melaksanakan observasi
c. Melakuksn analisis dan menentukan
strategi
d. Melakuksn pembicaraan tentang hasil
supervisi
e. Melakukan analisis setelah pembicaraan.
4. Pendekatan Profesional
Kata profesional
menunjuk pada fungsi utama guru yang melaksanakan pengajaran secara
profesional.Asumsi dasarpendekatan in adalah bahwa karena tugas utama guru
adalahmengajar makasasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal-hal tugas
mengajar itu,dan bukan tugas guru yang sifatnya administratif.
Teknik-teknik supervisi
profesional antara lain sebagai berikut:
1) Penataran yang diberikan kepada guru
harus diberikan bersama dengan kepala sekolah dan pengawas.isi penataran bersama
ini antara lain sebagai berikut:
a) Metode umum tentang pemanfaatan waktu
belajar,perbedaan individual siswa,belajar aktif,belajar berkelompok,teknik
bertanya dan umpan balik
b) Metode khusus IPA,Matematika,IPS dan
Bahasa
c) Pengalaman lapangan bagi petatardalam
menerapkan metode umum dan metode khusus
d) Pembinaan profesional
2) Penggugusan merupakan teknik pembinaan di
dalam masing-masing sekolah maupan di dalam kelompok sekolah yang
berdekatanpenggugusan ini merupakn kelanjutan dari sistem penataran
3) KKG,KKKS,KKPS, dan PKG, dipergunakan
sebagai wadah pengorganisasian dan pembinaan guru,kepala sekolah,dan pengawas
sekelompok untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas pengajaran.
Supervisi profesional
ini tidak jauh berbeda dengan bentuk supervisi lainnya.Jika dalam supervisi
yang lain guru mendapat pembinaan dari pihak atasan,maka dalam pendekatan ini
gurumendapat bimbingan dari sejawatnya.Melalui penggugusan ada langkah-langkah
dalam kegiatan pembinaan sebagai berikut:
1) Tahap Pertemuan.
2) Tahap Pengajuan masalah
3) Tahap Pembahasan
4) Tahap Implementasi
5) Tahap Pengumpulan Balikan
Untuk menunjang
kegiatan-kegiatan tersebut guru melengkapi dirinya dengan instrumen berupa
angket untuk siswa,check list untuk mengamati perilaku dan keberhasilan
siswa,serta catatan-catatan singkat untuk permasalahan,alternatif pemecahan,dan
umpan balik
D. PERANAN GURU DALAM SUPERVISI
Seperti yang telah kita
ketahui bahwa supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu guru dalam
memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu
sendiri dalam melaksanakan tugas profesional mengajarnya.Dengan demikian
pengaruh guru terhadap sukses dan tidaknya program supervisi ini sangat
besar.Guru hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang
masalah yang dihadapi dalam mengajar,guru harus mengatakan dengan jujur tentang
masalah yang dihadapinya sehingga dapat dicari cara pemecahan yang
tepat.Sasaran utama dalam supervisi adalah guru.
Fase evaluasi program
supervisi merupakan kesempatan yang baik bagi guru untuk mengetahui kemajuan
yang telah dicapai dan kekurangan apa yang masi diperbaiki.Supervisor dapat
memberikan saran saran secara terbuka tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam
penilaian,dan guru harus bersifat terbuka untuk menerimanya.